Sabtu, 08 Oktober 2011

Pelajar Dua SMA Terlibat Tawuran, Bangunan Sekolah Hancur

BANDA ACEH--MICOM: Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 dan SMAN 8 Banda Aceh terlibat tawuran, Selasa (4/10). Akibatnya, kaca jendela salah satu sekolah itu rusak parah.

Berdasarkan pantauan di dua sekolah itu, kerusuhan dipicu tulisan bernada mengejek di dinding belakang SMAN 4. Siswa SMAN 8 merasa dilecehkan oleh tulisan tersebut, sehingga ratusan siswa sekolah itu melempari bangunan SMA Negeri 4 dengan batu.

"Anak SMAN 4 yang menuliskan sekolah kami seperti binatang. Mereka sudah melecehkan kami," kata seorang pelajar SMAN 8.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut menyebabkan aktivitas belajar mengajar terhenti. Puluhan jendela kelas SMAN 4 yang dibangun oleh Pemerintah DKI Jakarta itu pecah
dan pagar pembatas dua sekolah roboh.

Puluhan polisi dan tenaga pengajar dua sekolah serta Kepala Dinas Pendidikan Banda Aceh Sofyan juga ikut meredakan aksi anarkis pelajar tersebut. Kepala SMAN 4 Anwar dan Kepala SMAN 8 A Gani Yahya mengatakan tidak mengetahui penyebab kerusuhan tersebut. "Hingga saat ini kami belum dapat menyimpulkan penyebab kerusuhan ini," kata Anwar.

Menurutnya, selama ini pelajar SMAN 4 dan 8 yang bertetangga mempunyai hubungan harmonis, begitu juga dengan tenaga pengajar dan staf. Meski tawuran reda, puluhan polisi terlihat siaga di kawasan Lampineung itu guna mengatisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan. (Ant/OL-01)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/10/10/265460/126/101/Pelajar-Dua-SMA-Terlibat-Tawuran-Bangunan-Sekolah-Hancur

Terancam Tak Ujian, Siswa Demo Diknas

KLOJEN, MALANGRAYA.info – Ratusan pelajar SMK Al Kaaffah, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, mendemo kantor Dinas Pendidikan setempat, Rabu (21/9/2011) kemarin.
Sambil membentangkan sejumlah poster, tuntutan pelajar kelas dua dan kelas tiga ini meminta agar Diknas segera memfasilitasi kepindahan sekolah mereka dari SMK Miftahul Huda menjadi siswa SMK AL Kaafaah.
Data yang dihimpun beritajatim.com menyebutkan, pelajar SMK yang mendemo Kantor Diknas dulunya sekolah di SMK Miftahul Huda. Sayangnya, konflik internal di SMK berbasis NU tersebut, berimbas pada nasib ratusan siswanya.
Konflik itu berawal dari rebutan jabatan antara Kepala Sekolah SMK Miftahul Huda dan Yayasan sebagai lembaga yang menaungi SMK Miftahul Huda. Entah karena merasa empati atau memang pindah sendiri, 113 pendemo itu akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah ke SMK Al Faattah.
Meski lokasinya tidak terpaut jauh, status kepindahan ratusan pelajar ini justru melahirkan masalah baru. Karena data administrasinya tak lengkap, nomor induk siswa (NIS) para pendemo pun tak bisa diketahui. Hal itu, berimbas pada keikut sertaan siswa saat ujian nanti.
Nah, karena tidak punya NIS, ratusan pelajar pun takut kalau nantinya tidak bisa mengikuti ujian akhir sekolah. Tuntutan mereka pun mendesak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, memfasilitasi keinginan siswa agar bisa ikut ujian dan sekolah dengan tenang kembali.
“Kami hanya ingin sekolah dengan baik. Kami berharap bapak diknas bisa memahami keinginan siswa,” ucap Farida (16), siswi kelas dua, SMK Al Faattah pindahan dari SMK Miftahul Huda saat menggelar unjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan setempat.
Menurut Farida, dirinya khawatir status ratusan pelajar pindahan dari SMK Miftahul Huda ke SMK Al Faattah tidak diakui. Mengingat, status siswa pindahan hanya bersifat siswa sementara.
Terpisah, Malik selaku Wali Murid pendemo mengaku jika siswa yang pindah sekolah ditarik uang kepindahan secara bervariasi. Satu orang siswa kata Malik, diminta segera membayar administrasi terkait pindahan sekolah sebesar Rp.1 juta hingga 1,8 juta per siswa.
Menanggpi hal ini, Wakil Kesiswaan SMK Mihtahul Huda, Imam Arifin pada wartawan mengatakan, 113 siswa yang pindah sekolah ke SMK Al Faattaah terpaksa ditarik sejumlah uang.
Uang itu adalah tunggakan dari para siswa yang pindah sekolah. Uang tunggakan dari siswa terdiri dari uang seragam sekolah, sumbangan gedung dan SPP.
Lantaran aksi demo tidak membuahkan hasil, ratusan siswa berencana menggelar demonstrasi kembali dan berharap nasibnya sebagai siswa sementara tidak terkatung-katung.

http://www.malangraya.info/2011/09/22/085109/5117/terancam-tak-ujian-siswa-demo-diknas/

Pelajar & Guru Demo Kebijakan Sekolah

BOGOR - Ribuan pelajar SD hingga SMA beserta guru Sekolah Eka Wijaya Cibinong, Bogor menggelar unjuk rasa, di halaman sekolahnya, Sabtu (31/10/2009).

Selain mogok belaja-mengajar, dalam aksinya para pelajar dan guru ini menuntut pihak sekolah segera menghapus kebijakan yang merugikan mereka. Sambil membawa poster para pelajar ini mendesak kebijakan yayasan yang merugikan segera dihapuskan. Selain membawa poster yang bertuliskan kecamatan, mereka juga menyayikan yel-yel tuntutan.

Bukan hanya siswa yang berunjuk rasa, ratusan pengajar di sekolah tersebut juga ikut serta dengan melakukan mogok mengajar. Meski pihak sekolah dalam aksi tersebut sudah menemui para pengunjuk rasa, namun para siswa tidak menghiraukannya.

Dini, pelajar SMA Eka Wijaya mengatakan, unjuk rasa pelajar dan guru dipicu oleh kebijakan sekolah yang membayar gaji guru sangat kecil.

Aksi juga diakibatkan adanya pergantian guru yang tidak sesuai dengan bidangnya. Pihak yayasan juga tidak memperbolehkan uang duka yang dipungut dari siswa digunakan oleh keluarga siswa terkena musibah. Para siswa dan guru ini mengancam akan terus melakukan aksinya hingga tuntutan mereka dikabulkan.


(Endang Gunawan/Global/ram)
http://news.okezone.com/read/2009/10/31/338/271004/pelajar-guru-demo-kebijakan-sekolah

TUGAS 3 ISD(contoh kasus demo mahasiswa di salah satu universitas)

Indonesia Urutan Pertama Aksi Demonstrasi

MAKASAR, Lintas-Kabar.com – Indonesia menduduki peringkat pertama jumlah demonstrasi terbanyak dilakukan mahasiswa dari 113 Negara dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Hal itu diungkapkan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Prof Dr Kacung Marijan, saat menjadi pembicara diskusi Pekan Ilmiah Nasional, di Makassar, Kamis.

Hadir Pihak kepolisian, Pemerhati Pendidikan, Akademisi dan Mahasiswa.

Menurut dia, saat ini mahasiswa sulit dikendalikan lantaran doktrinasi yang bersifat merusak dalam tatanan kekerasan, termasuk bagaimana menata kelembagaan mahasiswa ditingkat Perguruan Tinggi telah masuk dalam bagian kelembagaan.

“Penjemputan mahasiswa baru sebagai wadah untuk memberikan hal positif ataukah negatif yang mampu diserap mahasiswa. Hal ini harus dikaji lebih dalam untuk meredam kekerasan mahasiswa,” ungkapnya.

Ia mengatakan, kasus di Makassar cukup unik menyalurkan aspirasi dengan cara-cara keras sehingga memicu mahasiswa lain mengikuti irama begitupun daerah lain. Namun, hal itu sebagai bentuk protes mereka terhadap sebuah laju pemerintahan.

“Kebijakan kampus dan pemikiran harus diubah, kita tidak bisa membatasi demo tetapi jangan anarkis, sebab fungsi mahasiswa jelas sebagai sosial kontrol,” tambahnya.

Perwakilan Universitas Muslim Indonesia, Muhsin Wahid, menyatakan, kegiatan bersifat positif untuk mahasiswa salah satunya pesantren kilat harus direspon, sehingga ruang konflik dapat ditekan dan komunikasi tetap berjalan.

“Pola pendidikan semestinya dikaji, seperti demo harus lebih dewasa dalam menyampaikan aspirasi, itulah yang harus diubah oleh mahasiswa,” katanya.

Pembantu Rektor III Universitas Veteran Republik Indonesia, Adil Amin Safri, mengatakan, ada tiga sistematik yang kerap di berdayakan mahasiswa seperti, Etnis, Elite dan Egosentris yang dianggap mahasiswa sebagai bahan heroik ketika berdemo.

“Makassar sebagai bagian terkecil dari sekelumit masalah demonstrasi. Seperti masalah etnis yang selalu dibawa-bawa dalam nuansa kampus, kemudian didompleng dengan elit kepentingan politik serta egosentris sebagai bentuk herois dimiliki individunya.

Solusinya ada pada regulasi kebijakan pendidikan dan partisipasi masyarakat termasuk tokoh agama,” ungkap mantan aktivis ini.

Sumber : antaranews.com
http://www.lintas-kabar.com/2011/07/22/indonesia-urutan-pertama-aksi-demonstrasi/

Demo untuk menyampaikan aspirasi saya setuju tapi dengan catatan tidak menimbulkan anarkis. kalau sampai anarkis ada yang salah dalam penyampaiannya atau dalam menampung aspirasi. ketika aspirasi mereka tidak di dengar mereka merasa tidak di hargai, tingkat emosional yang masih tinggi membuat suatu demo menjadi anarkis.
Saran saya kalau bisa di setiap Universitas memiliki wadah untuk menampung aspirasi mahasiswanya disetiap bulan adakan pertemuan antara mahasiswa dengan rektor agar mereka merasa di hargai dan pendekatan kepada mahasiswa, interaksi atau komunikasi yang baik itu salah satu contoh untuk menekan aksi demo mahasiswa.

TUGAS 2 ISD(contoh kasus tawuran mahasiswa di salah satu universitas)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Tawuran mahasiswa kembali terjadi di Universitas Hasanuddin (Unhas) antara Fakultas Teknik dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) di Makasar, Sulawesi Selatan, Senin (12/9).

Dalam aksi sekitar pukul 13.30 WITA, mahasiswa dua fakultas ini saling kejar dan serang mengunakan batu juga balok kayu. Bentrok berlangsung sekitar satu jam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun diketahui sejumlah mahasiwa terkena lemparan batu.

Rektor Unhas, Prof DR Idrus Paturussi, bersama Kepala Polisi Sektor Makassar, Komisaris Polisi Amiruddin, berhasil merelai pertikaian antara dua fakultas itu setelah mengambil inisiatif untuk turun ke lokasi bentrokan guna menenangkan mahasiswa.

"Kejadian ini sangat disesalkan dan memalukan bagi mahasiswa serta merusak citra kampus. Ini penyakit mahasiswa yang selalu muncul dan tak pernah selesai. Saya menduga ada otak dan aktor intelektual bermain di balik tawuran ini," kata Idrus.

Ia mengakui, setiap bulan September terjadi tawuran, karena tahun lalu kejadian sama terjadi pula di Kampus Almamater Merah ini. Mahasiswa, kata Idrus, seharusnya mengambil pengalaman pada tahun sebelumnya. "Bulan seperti ini sangat rawan tawuran. Dan kita melihat kasus lama pembakaran kampus juga terjadi pada bulan sama tahun lalu. Kadang-kadang situasi ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Menurut Rektor, untuk mengantisipasi insiden lanjutan, pihaknya meminta kepada aparat untuk menangkap para pelaku mahasiswa yang diduga melakukan provokasi. Ia menegaskan agar pelaku tawuran tidak diberi ampun. Mahasiswa yang terlibat akan dipecat secara tidak terhormat. "Dari laporan, pelaku tawuran diketahui sebanyak 40 orang, dan akan ditangkap semuanya. Kita akan pecat bila terbukti bersalah. Untuk apa dipertahankan kalau merusak," tegasnya.

Belum diketahui motif aksi saling serang antara dua fakultas itu. Namun kuat dugaan bentrokan karena dendam lama dua fakultas yang diketahui sebelumnya bermusuhan ini. Tawuran kerap terjadi setiap penerimaan mahasiswa baru.

Kapolres Makassar, Kompol Amiruddin, menegaskan akan melakukan penyelidikan dan mengusut tuntas kasus tersebut, dan menangkap aktor di balik bentrokan itu.


Redaktur: cr01
Sumber: Antara

STMIK AMIKOM
http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/09/12/lrezy9-lagilagi-mahasiswa-unhas-terlibat-tawuran

saya tidak setuju dengan yang namanya tawuran, tawuran itu bersifat egoisme karna dapat merugikan orang lain ketimbang orang yang melakukan tawuran dan dapat merusak fasilitas yang ada klo orang yang tawuran mau bertanggung jawab dengan mengganti apa yang di rusak mungkin beda lagi tapi yang sudah-sudah seperti lempar batu sembunyi tangan hanya bisa merusak dan tak bertanggung jawab melimpahkan itu semua ke orang lain.

berlatarkan dendam agak sedikit rumit untuk menghilangkan begitu saja tapi untuk apa juga menyimpan dendam lama, saran saya sebagai mahasiswa punya satu tujuan secara bersama tanpa memandang bulu yaitu sama-sama memajukan Universitas yang di jadikan tempat mencari ilmu lapangkan hati dan fikiran dan dekatkan diri kepada Tuhan .

PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA

Perkembangan telematika di Indonesia mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

1. Periode Rintisan

Pada periode ini, penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka.

Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa.

2. Periode Pengenalan

Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.

Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.

Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun1995-1996.

Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.

3. Periode Aplikasi

Pada periode ini, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.

Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.

Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.

Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.

(sumber:http://suciptoardi.wordpress.com/2008/05/15/perkembangan-telematika-di-indonesia/)

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA

Telekomunikasi mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. 'Telekomunikasi' mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex, televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan pengertian Informatika) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika. Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.

Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan system komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Menurut Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:

  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
  • Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics)

Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:

  • Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
  • Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah;
  • Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
  • Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.

www.anisafitrianadewi.com/admin/.../Sejarah%20Telematika.docx

Copyright © 2010 by thias sumantri. All rights reserved.