BANDA ACEH - Keputusan dua sekolah di Aceh ini, sepatutnya ditiru oleh sekolah lainnya di Indonesia. Setelah tawuran selama dua hari, sejak Selasa lalu, akhirnya kedua sekolah ini memutuskan untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan.
Dua sekolah yang kerap tawuran itu yakni SMA Negeri 4 dengan SMA Negeri 8 Banda Aceh. Kedua pihak sepakat mengakhiri perselisihan setelah dimoderasi Kapolresta Banda Aceh, Armensyah Thay.
Armensyah mengawali perdamaian ini dengan memberi nasihat singkat kepada para siswa yang juga disaksikan sejumlah guru dari kedua sekolah.
Menurutnya apa yang telah terjadi dua hari lalu telah merusak citra dunia pendidikan Tanah Air khususnya citra pelajar yang dikenal sebagai kaum intelektual, penerus cita-cita bangsa dan negara.
"Masa depan negara ini ada di tangan kalian, kalau sekarang kalian hanya sibuk tawuran, saling membeci bagaimana negara ini ke depan," kata Armensyah, Kamis (6/9/2011).
Dia berjanji jika tawuran ini terjadi lagi, pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan hukum, karena 10 siswa yang diduga memprovokasi sudah diamankan polisi. "Kalau terulang lagi tidak ada lagi toleransi," ujarnya.
Mendengar nasihat tersebut, ratusan pelajar dari kedua sekolah tersebut pun saling bersalaman dan berpelukan penuh haru. Tuntas prosesi damai pelajar dari SMAN 8 kembali ke sekolahnya dan belajar mengajar berjalan seperti biasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pelajar dari kedua sekolah yang terletak di kawasan Lampinueng, Banda Aceh, ini bentrok gara-gara dipicu oleh sebuah tulisan di dinding belakang SMAN 4 yang dinilai menghina SMAN 8.
Serangan pertama terjadi Selasa siang lalu, pelajar SMAN 8 melempari SMAN 4 yang juga sempat dibalas dengan lemparan. Siswa sempat merobohkan pagar yang memisah kedua sekolah untuk masuk ke kompleks sekolah lawan.
Bentrokan berlanjut lagi Rabu siang kemarin, sehingga memaksa Polisi turun tangan mengamankan siswa. Akibat tawuran beberapa siswa mengalami luka ringan termasuk seorang guru yang berupaya melerai. Kaca bangunan SMAN 4 dan pagar pemisah kedua sekolah ikut rusak.
http://news.okezone.com/read/2011/10/06/340/511617/2-hari-tawuran-pelajar-2-sma-ini-akhirnya-damai
Dua sekolah yang kerap tawuran itu yakni SMA Negeri 4 dengan SMA Negeri 8 Banda Aceh. Kedua pihak sepakat mengakhiri perselisihan setelah dimoderasi Kapolresta Banda Aceh, Armensyah Thay.
Armensyah mengawali perdamaian ini dengan memberi nasihat singkat kepada para siswa yang juga disaksikan sejumlah guru dari kedua sekolah.
Menurutnya apa yang telah terjadi dua hari lalu telah merusak citra dunia pendidikan Tanah Air khususnya citra pelajar yang dikenal sebagai kaum intelektual, penerus cita-cita bangsa dan negara.
"Masa depan negara ini ada di tangan kalian, kalau sekarang kalian hanya sibuk tawuran, saling membeci bagaimana negara ini ke depan," kata Armensyah, Kamis (6/9/2011).
Dia berjanji jika tawuran ini terjadi lagi, pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan hukum, karena 10 siswa yang diduga memprovokasi sudah diamankan polisi. "Kalau terulang lagi tidak ada lagi toleransi," ujarnya.
Mendengar nasihat tersebut, ratusan pelajar dari kedua sekolah tersebut pun saling bersalaman dan berpelukan penuh haru. Tuntas prosesi damai pelajar dari SMAN 8 kembali ke sekolahnya dan belajar mengajar berjalan seperti biasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan pelajar dari kedua sekolah yang terletak di kawasan Lampinueng, Banda Aceh, ini bentrok gara-gara dipicu oleh sebuah tulisan di dinding belakang SMAN 4 yang dinilai menghina SMAN 8.
Serangan pertama terjadi Selasa siang lalu, pelajar SMAN 8 melempari SMAN 4 yang juga sempat dibalas dengan lemparan. Siswa sempat merobohkan pagar yang memisah kedua sekolah untuk masuk ke kompleks sekolah lawan.
Bentrokan berlanjut lagi Rabu siang kemarin, sehingga memaksa Polisi turun tangan mengamankan siswa. Akibat tawuran beberapa siswa mengalami luka ringan termasuk seorang guru yang berupaya melerai. Kaca bangunan SMAN 4 dan pagar pemisah kedua sekolah ikut rusak.
http://news.okezone.com/read/2011/10/06/340/511617/2-hari-tawuran-pelajar-2-sma-ini-akhirnya-damai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar