Sabtu, 08 Oktober 2011

TUGAS 2 ISD(contoh kasus tawuran mahasiswa di salah satu universitas)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Tawuran mahasiswa kembali terjadi di Universitas Hasanuddin (Unhas) antara Fakultas Teknik dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) di Makasar, Sulawesi Selatan, Senin (12/9).

Dalam aksi sekitar pukul 13.30 WITA, mahasiswa dua fakultas ini saling kejar dan serang mengunakan batu juga balok kayu. Bentrok berlangsung sekitar satu jam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun diketahui sejumlah mahasiwa terkena lemparan batu.

Rektor Unhas, Prof DR Idrus Paturussi, bersama Kepala Polisi Sektor Makassar, Komisaris Polisi Amiruddin, berhasil merelai pertikaian antara dua fakultas itu setelah mengambil inisiatif untuk turun ke lokasi bentrokan guna menenangkan mahasiswa.

"Kejadian ini sangat disesalkan dan memalukan bagi mahasiswa serta merusak citra kampus. Ini penyakit mahasiswa yang selalu muncul dan tak pernah selesai. Saya menduga ada otak dan aktor intelektual bermain di balik tawuran ini," kata Idrus.

Ia mengakui, setiap bulan September terjadi tawuran, karena tahun lalu kejadian sama terjadi pula di Kampus Almamater Merah ini. Mahasiswa, kata Idrus, seharusnya mengambil pengalaman pada tahun sebelumnya. "Bulan seperti ini sangat rawan tawuran. Dan kita melihat kasus lama pembakaran kampus juga terjadi pada bulan sama tahun lalu. Kadang-kadang situasi ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Menurut Rektor, untuk mengantisipasi insiden lanjutan, pihaknya meminta kepada aparat untuk menangkap para pelaku mahasiswa yang diduga melakukan provokasi. Ia menegaskan agar pelaku tawuran tidak diberi ampun. Mahasiswa yang terlibat akan dipecat secara tidak terhormat. "Dari laporan, pelaku tawuran diketahui sebanyak 40 orang, dan akan ditangkap semuanya. Kita akan pecat bila terbukti bersalah. Untuk apa dipertahankan kalau merusak," tegasnya.

Belum diketahui motif aksi saling serang antara dua fakultas itu. Namun kuat dugaan bentrokan karena dendam lama dua fakultas yang diketahui sebelumnya bermusuhan ini. Tawuran kerap terjadi setiap penerimaan mahasiswa baru.

Kapolres Makassar, Kompol Amiruddin, menegaskan akan melakukan penyelidikan dan mengusut tuntas kasus tersebut, dan menangkap aktor di balik bentrokan itu.


Redaktur: cr01
Sumber: Antara

STMIK AMIKOM
http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/09/12/lrezy9-lagilagi-mahasiswa-unhas-terlibat-tawuran

saya tidak setuju dengan yang namanya tawuran, tawuran itu bersifat egoisme karna dapat merugikan orang lain ketimbang orang yang melakukan tawuran dan dapat merusak fasilitas yang ada klo orang yang tawuran mau bertanggung jawab dengan mengganti apa yang di rusak mungkin beda lagi tapi yang sudah-sudah seperti lempar batu sembunyi tangan hanya bisa merusak dan tak bertanggung jawab melimpahkan itu semua ke orang lain.

berlatarkan dendam agak sedikit rumit untuk menghilangkan begitu saja tapi untuk apa juga menyimpan dendam lama, saran saya sebagai mahasiswa punya satu tujuan secara bersama tanpa memandang bulu yaitu sama-sama memajukan Universitas yang di jadikan tempat mencari ilmu lapangkan hati dan fikiran dan dekatkan diri kepada Tuhan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar